1. Kesediaan
Klien bersedia di hypnosis. Kesediaan klien sebaiknyanbukan berdasar pada paksaan dan hindari klien yang bertujuan menantang kemampuan hypnotist.
2. Pengetahuan
Klien mengetahui manfaat hypnosis bagi dirinya dan hypnotist seharusnya mempunyai pengetahuan yang cukup dan kemampuan melakukan proses hypnosis dengan baik.
3. Kepercayaan
Klien percaya pada hypnotist baik dari segi kepribadian maupun kemampuan dalam menjalankan perannya.
4. Suasana
Suasana lingkungan yang mendukung ( ketenangan, klien sedang ada waktu luang, aroma, dll ).
5. Timbal balik
Terjalin komunikasi dan respon positif antara klien dan hypnotist sebelum dan selama proses hypnosis.
6. Kejelian
Hypnotist harus menguasai trance level test dengan sempurna sehingga mampu memberikan sugesti “hanya” dalam area sugestif klien. Selain itu juga agar hypnotist bisamenggunakan teknik deepening pada saat klien belum mencapai tahap trane yang diharapkan selama proses hypnosis masih berlangsung.
7. Tujuan
Klien dan hypnotist mempunyai tujuan yang sama. Misalkan ada seorang klien meminta terapi maka berikanlah terapi karena jika klien meminta terapi dan kita memberikan “sesuatu” di luar tujuan terapi maka yang mungkin terjadi adalah klien terlepas dari proses hypnosis dan atau klien kehilangan kepercayaan terhadap hypnotist.
Klien bersedia di hypnosis. Kesediaan klien sebaiknyanbukan berdasar pada paksaan dan hindari klien yang bertujuan menantang kemampuan hypnotist.
2. Pengetahuan
Klien mengetahui manfaat hypnosis bagi dirinya dan hypnotist seharusnya mempunyai pengetahuan yang cukup dan kemampuan melakukan proses hypnosis dengan baik.
3. Kepercayaan
Klien percaya pada hypnotist baik dari segi kepribadian maupun kemampuan dalam menjalankan perannya.
4. Suasana
Suasana lingkungan yang mendukung ( ketenangan, klien sedang ada waktu luang, aroma, dll ).
5. Timbal balik
Terjalin komunikasi dan respon positif antara klien dan hypnotist sebelum dan selama proses hypnosis.
6. Kejelian
Hypnotist harus menguasai trance level test dengan sempurna sehingga mampu memberikan sugesti “hanya” dalam area sugestif klien. Selain itu juga agar hypnotist bisamenggunakan teknik deepening pada saat klien belum mencapai tahap trane yang diharapkan selama proses hypnosis masih berlangsung.
7. Tujuan
Klien dan hypnotist mempunyai tujuan yang sama. Misalkan ada seorang klien meminta terapi maka berikanlah terapi karena jika klien meminta terapi dan kita memberikan “sesuatu” di luar tujuan terapi maka yang mungkin terjadi adalah klien terlepas dari proses hypnosis dan atau klien kehilangan kepercayaan terhadap hypnotist.
Posting Komentar